Monday, January 24, 2011

Arung, To-panrita dan Transformasi Otoritas Keagamaan dan Kecendekiawanan di Sulsel

Makalah Arung, To-panrita dan Transformasi Otoritas Keagamaan dan Kecendekiawanan di Sulsel oleh Wahyuddin Halim menyelami beberapa contoh mengenai peranan cendekiawan dalam kekuasaan politik di Sulawesi Selatan di zaman lampau sebagaimana terlihat dalam konsep “To-panrita” dan bagaimana konsep kecendekiaan itu mengalami transformasi seiring dengan perkembangan Islam di kawasan itu.

* Draft makalah ini disampaikan pada Perbincangan Buku Christian Pelras, Manusia Bugis (Jakarta: Nalar, 2006) yang dilaksanakan oleh Yayasan Ininnawa: Pusat Kajian Budaya, Perpustakaan dan Penerbitan pada Selasa-Kamis/14-16 Mac 2006 di Gedung Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin, Makassar.

** Wahyuddin Halim ialah Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Menyelesaikan S1 bidang Teologi dan Filsafat Islam di kampus yang sama pada 1993. Meraih S2 bidang International Development Studies (IDS) dari Dalhousie University, Kanada (2001) dan S2 bidang Islamic Studies dari Temple University, AS (2004).

Ikuti Link Berikut untuk mengikuti : Arung, To-panrita dan Transformasi Otoritas Keagamaan dan Kecendekiawanan di Sulsel


No comments:

Post a Comment